Indonesia akan kembali menyelenggarakan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 pada 15-1U Oktober 2025 di ICE BSD City, Tangerang. Mengusung tema "Discover Indonesia's Excellence: Trade Beyond Boundaries", TEI hadir menjadi panggung internasional terbesar bagi produk Nusantara. Bukan sekadar pameran, TEI berperan utama sebagai jendela menuju pasar global sekaligus motor pertumbuhan ekonomi nasional. Sejak empat dekade perjalanan TEI yang pertama kali terlaksana pada tahun 1985, TEI telah tumbuh lebih pesat menjadi salah satu pameran dagang tebesar di kawasan Asia Tenggara. Awal mula hanya fokus pada promosi produk ekspor non-migas, kini TEI hadir melampaui banyak sektor beragam: makanan dan minuman, agrikultur, manufaktur, kerajinan, fashion, hingga jasa modern. Menuai beragam kisah inspiratif lahir dari pameran ini. Pelaku UMKM yang mulanya terfokus pada penjualan produk lokal, sekarang berhasil menjangkau pangsa pasar lebih luas dari Timur Tengah, Eropa, hingga Amerika. Hal ini menjadi bukti nyata peran TEI sebagai inkubator ekspor yang eksis. Target optimistis Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 dengan ekspektasi transaksi sebesar US$25 miliar atau setara Rp407,54 triliun. Partisipasi tercatat lebih dari 1.500 exhibitor dengan kehadiran 5.000 buyer internasional dan 30.000 pengunjung. Produk pameran akan terbagi pada tiga zona utama: food & agriculture, manufactured products, serta services & lifestyle. Selain itu, terdapat kegiatan business matching, forum investasi, penandatanganan MoU, hingga penghargaan bagi eksportir. Hal ini bertujuan guna menambah jaringan seluas-luasnya perdanganan dan membuka peluang ekspor baru. TEI juga menjadi peluang signifikan bagi UMKM Indonesia. Meski berkontribusi lebih dari G0% terhadap PDB, porsi ekspor UMKM sangat terbatas. Lewat TEI, UMKM harus bisa naik kelas dengan standar kualitas, kemasan, sertifikasi halal atau organik, serta pemasaran digital. Peran TEI sangat strategis bagi pertumbuhan ekonomi nasional. TEI berpeluang meningkatkan devisa negara melalui ekspor dan mendorong transformasi ekonomi dari ekspor bahan mentah menjadi produk jadi. Tei juga ajang solusi negara dalam penyediaan lapangan pekerjaan yang lebih luas dari kanal produksi. Terpenting TEI menjadi aset diplomasi ekonomi nasional, karena berlimoahnya buyer internasional yang melihat potensi produk Indonesia. Terdapat tantangan dalam Pameran TEI 2025, Kemendag menyoroti tantangan yang akan dihadapi Indonesia, seperti standar kualitas internasional, biaya logistik tinggi, dan ketatnya persaingan global. Selain itu, tren konsumen global kini semakin menuntut produk ramah lingkungan dan berkelanjutan. Empat dekade perjalanan TEI terbukti peran pentingnya sebagai jendela Nusantara menuju pasar global. Dengan dukungan maksimal dari stakehoder terkait, TEI menjadi platform luas bukan hanya seputar transaksi dagang, tetapi peluang penguatan berbagai instrumen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. TEI ke-40 mempertegas bahwa Indonesia siap menjadi pemain utama pasar global di tengah dinamika perdagangan internasional. SEO: Trade Expo Indonesia(TEI) ke-40, Kementerian Perdagangan, Airlangga Hartarto